BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 30 Maret 2010

sudut pandang the hurt locker

Semua terperangah ketika pembawa acara menyebutkan The Hurt Loker sebagai film terbaik Academy Awards tahun 2010 mengalahkan film AVATAR yang digadang-gadang akan menjadi film terlaris sepanjang masa bahkan sudah menyabet Golden Globe tahun ini.

Film yang dibintangi oleh Jeremy Renner, Anthony Mackie, Bryan Geraghty, and Evangeline Lily ini mengisahkan tentang tiga tentara penjinak bom Amerika yang bertugas menjinakkan bom dijalan-jalan kota Baghdad Irak agar penduduk Irak dan Amerika yang ada disana tidak menjadi korban.

Sekilas film ini kental dengan “arogansi” ala Amerika ketika melakukan ekspansi ke Irak beberapa tahun lalu dengan misi memberangus rezim disana. Rezim pimpinan Saddam Husain yang menurut Amerika mempunyai senjata pembunuh massal yang akan membahayakan umat manusia di dunia. Padahal sampai saat ini tak terbukti sama sekali adanya senjata itu. Jadi kesimpulan sementara, film ini menang karena berusaha memamerkan kepada dunia bahwa ada sisi positif militerisme Amerika di Irak.

Mari sejenak kita lihat film ini dari berbagai sudut pandang berbeda. Karena dengan begitu pikiran kita menjadi cerah dan terbuka menerima perbedaan.

Dari sudut pandang orang Amerika pro George Bush ini film yang membanggakan. Gambar-gambar di dalamnya menunjukkan bahwa Amerika adalah negara yang kuat dan siap berkorban nyawa untuk keselamatan manusia. Bisa dilihat betapa gigihnya 3 tentara Amerika yang dengan gagah berani menentang maut yang disebabkan oleh bom yang bisa saja meledak sewaktu-waktu. Mungkin George Bush tersenyum menyaksikan film yang boleh jadi terinspirasi oleh kebijakan politiknya di masa lalu.

Dari sudut pandang keluarga tentara Amerika yang anak, saudara atau ayah mereka berangkat kemudian gugur di Irak betapa film ini akan membuka luka lama mereka. Saya yakin mereka akan menitikkan air mata melihat scene yang memperlihatkan kejamnya tanah Arab dan membayangkan bagaimana keluarga mereka tewas disana karena misi militer itu.

Dari sudut pandang orang Irak, kalau saja mereka sempat menonton film ini (entah apa masih ada gedung bioskop disana atau mereka masih merasa aman untuk bersantai seperti kita di depan komputer) betapa memilukan bila disuguhi dengan film ini.

Dari sudut pandang kita bangsa Indonesia yang pernah merasakan dijajah Belanda ratusan tahun walaupun tidak semua merasakan betapa tidak enaknya dijajah itu tentu akan terbelah menjadi berbagai macam pendapat yang berbeda-beda. Bagi anda yang netral menganggap film ini hanya film hiburan semata tidak ada pengaruhnya sama sekali. Akan berbeda dengan pendapat saudara-saudara yang sakit hati karena merasa saudara-saudara seiman di Irak sana ditindas oleh Amerika dengan kedok kemanusiaannya. Mereka akan beranggapan ini adalah film konyol yang ingin menunjukkan kepahlawanan Amerika dan sekutunya.

Andai saja ada orang Belanda yang membuat film dokumenter serupa tentang misi penjajahan mereka dulu di bumi Indonesia tercinta ini dan disana memperlihatkan hal-hal positif tentang Belanda dan betapa naifnya bangsa kita di masa lalu. Andai saja ada film dari Belanda yang tayang dan memperlihatkan betapa Belanda begitu berjasa terhadap pembangunan infrastruktur Indonesia seperti pembangunan rel kereta api yang masih dipakai sekarang atau jembatan-jembatan penghubung yang masih kuat sampai saat ini tentu kita akan tidak tinggal diam bukan? Mungkin sama dengan warga Irak yang (bisa) menonton film ini andai mereka punya kekuatan bersuara.

Terlepas dari itu semua, saya salut dengan film ini karena mengangkat tema yang realistis dan pesan moral tentang makna keberanian anak muda di medan perang. Mohon maaf, jika dibandingkan dengan film Indonesia yang masih berputar-putar dengan cinta, seks dan hantu, The Hurt Locker jauh diatasnya.

Salam Hangat Kompasiana

referensi:

http://www.rottentomatoes.com/m/hurt_locker/

0 komentar kamu: