BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 27 April 2010

hayao miyazaki


Bila kita mencoba untuk menoleh ke belakang demi melihat masa lalu, maka akan selalu ada memori masa kecil yang hidup dalam benak setiap orang dewasa. Dan setiap momen kanak-kanak yang bahagia, film animasi adalah bagian tak terpisahkan dalam membentuk imajinasi setiap anak. Ya, animasi adalah imajinasi, dan imajinasi adalah sebuah keajaiban. So, do you still believe in miracle?

Hayao Miyazaki dan Perjalanan Kariernya

Hayao Miyazaki dikenal sebagai sutradara animasi terbesar sepanjang sejarah perfilman Jepang, bahkan dunia. Selama 40 tahun berkarier di bidangnya, telah begitu banyak film animasi lahir lewat tangan emasnya yang kini telah menjadi klasik dan dikenang oleh begitu banyak orang. Lewat plot yang menghibur, karakter yang heroik dan memikat hati, hungga animasinya yang imajinatif dan menakjubkan selalu mejadi resep utama yang membuatnya diganjar banyak penghargaan baik di Jepang maupun dunia internasional. Tidak heran jika ia sering disebut sebagai “Walt Disney dari Jepang” meski ia secara pribadi membenci julukan tersebut.

Hayao Miyazaki lahir di Tokyo pada tanggal 5 Januari 1941. Setelah lulus dari Universitas Gakushuin dengan gelar di bidang ilmu politik dan ekonomi, ia memulai kariernya pada tahun 1963 sebagai animator pada Toei Douga studio dimana ia sempat terlibat dalam proses lahirnya beberapa film animasi klasik Jepang. Dari sini, ia mulai memperlihatkan bakat terpendamnya dengan kemampuan menggambar yang luar biasa dan ide-ide kreatif yang mengalir tanpa henti.

Bersama sahabatnya Isao Takahata (kelak ia melahirkan sejumlah karya klasik seperti Grave of the Fireflies, Pom Poko, dan Only Yesterday), Miyazaki kemudian pindah ke A Pro studio pada tahun 1971 sebelum akhirnya bergabung dengan Nippon Animation dua tahun kemudian.

Di tahun 1978, ia menyutradarai film animasi pertamanya yang bertajuk Conan, the Boy in Future (Mirai Shonen Cônan). Setahun kemudian, ia pindah lagi ke Tokyo Movie Shinsha untuk menyutradarai film pertamanya yang legendaris, Lupin III: Castle of Cagliostro (Rupan Sansei: Kariosutoro no shiro). Bisa dibilang ini adalah titik awal yang kemudian menelurkan karya-karya klasik Miyazaki berikutnya.

Di tahun 1984, Hayao Miyazaki merilis film yang diangkat dari manga (komik) karyanya sendiri berjudul Nausicaä and the Valley of the Wind (Kaze no tani no Naushika). Kesuksesan Nausicaä inilah yang menasbihkan berdirinya studio animasi baru bernama Studio Ghibli yang kemudian banyak melahirkan film-film animasi klasik Jepang.

Disini pulalah Miyazaki banyak melahirkan karyanya baik sebagai sutradara, produser maupun penulis naskah bersama koleganya Isao Takahata dan Toshio Suzuki. Hasil kerjasamanya dengan Studio Ghibli telah melahirkan film-film animasi yang hampir semuanya sukses secara kualitas maupun komersil (termasuk di dalamnya My Neighbor Totoro/Tonari no totoro yang dikenang sebagai anime paling menghibur sepanjang masa).

Bahkan pada tahun 1997, Princess Mononoke (Mononoke-hime) meraih predikat film terbaik di ajang “Academy Award-nya Jepang” dengan perolehan box office domestik terbesar sepanjang sejarah Jepang di masanya (sekitar US$ 150 juta). Mulai dari sini, penonton di seluruh dunia—termasuk Hollywood—mulai memperhatikan Miyazaki sebagai sutradara animasi yang patut diperhitungkan.

Tahun 2002 bisa dibilang adalah puncak kesuksesannya. Setelah absen lama sekitar tujuh tahun dan sempat dianggap pensiun, Miyazaki kemudian melahirkan karyanya yang paling fenomenal berjudul Sen to Chihiro no kamikakushi (Spirited Away). Walt Disney Pictures yang berkomitmen untuk memperkenalkan film-film bermutu ke penjuru dunia kemudian memberi jalan bagi Spirited Away untuk dirilis di Hollywood.

Secara mengagumkan, tidak kurang dari 20 penghargaan berkelas dunia berhasil diraih film ini termasuk menjadi film animasi terbaik di ajang Academy Award tahun 2003. Perolehan pendapatannya pun tidak main-main, Spirited Away meraih US$ 259.000.000 dari peredarannya di seluruh dunia dan menjadikannya film terlaris Jepang sepanjang masa. Wow!

Hayao Miyazaki adalah contoh sutradara animasi yang mampu bertahan di tengah derasnya kemajuan teknologi yang turut berdampak pada perubahan karakteristik film animasi masa kini. Di tengah tren film-film 3D berbasis teknologi CGI yang lebih modern, banyak penonton dan pembuat film yang kini mulai meninggalkan film animasi dua dimensi/2D karena dianggap sudah ketinggalan jaman.

Lain halnya dengan Miyazaki, ia justru tetap mempertahankan konsep animasi tradisional dalam setiap karyanya. Prinsipnya yang kuat mampu membuat mutu film keluarannya tetap terjaga dan tetap diminati orang. Yang terpenting baginya bukanlah terletak pada seberapa canggih atau akurat visualisasi yang dihadirkan, tetapi seberapa misterius imajinasi yang mampu ia hadirkan di mata penonton.”Kita sedang membuat misteri di sini, maka buatlah ia misterius.”

Film terbaru Miyazaki yaitu Howl’s Moving Castle (Hauru no ugoku shiro) yang diangkat dari novel karya Diana Wynne Jones. Dan seperti karyanya yang terdahulu, film inipun sukses besar dan berhasil masuk nominasi Oscar. Miyazaki berkomentar bahwa ini akan menjadi film terakhir yang ia buat. Namun seperti yang dulu-dulu ketika ia berniat untuk pensiun, kita semua pastinya berharap agar ia terus berkarya dan tetap menghasilkan karya-karya emas yang tidak akan lekang dimakan jaman. Madadayo, Miyazaki-san!

Hayao Miyazaki dan Ciri Khasnya

Setiap sutradara memiliki keunikan tersendiri serta ciri yang tidak bisa lepas dalam setiap film yang ia buat. Seperti Quentin Tarantino dengan alur flashback dan multi karakternya, atau Terrence Mallick dengan gaya mellow-nya, maka seorang Hayao Miyazaki pun punya karakteristik yang sering ia tampilkan dalam setiap filmnya. Kalau anda mengaku sebagai penggemar berat karya-karyanya, pastilah anda tahu hal-hal unik di bawah ini.

Kebanyakan filmnya mengangkat tema kisah tentang alam, ekologi, dan polusi yang ditimbulkan manusia (Contoh: Nausicaä, My Neighbor Totoro, Princess Mononoke, dan Sprited Away).

Kebanyakan tokoh protagonisnya adalah anak-anak yang memegang peranan penting dalam cerita. Dan sebagian besar dari protagonis utamanya adalah perempuan.

Sering membuat film dengan cerita yang mengangkat unsur penerbangan sebagai tema dan aksi karakter utamanya.

Banyak mengambil adegan dimana karakternya sedang terbang di angkasa.

Kebanyakan melibatkan dua karakter utama (laki-laki dan perempuan) dimana salah satunya memiliki unsur magis atau masa lalu yang tidak biasa (Castle in the Sky, Nausicaä, Kiki’s Delivery Service, Porco Rosso, Princess Mononoke, Spirited Away).

Seringkali melibatkan kisah dimana karakter utama memasuki dunia antah berantah yang tersembunyi dan terlarang untuk dimasuki (pulau terapung Laputa di Castle in the Sky, hutan keramat di Princess Mononoke, dunia arwah di Spirited Away).

Seringkali menghadirkan mesin yang memiliki susunan kompleks dan rumit yang dijalankan oleh karakter yang tidak lazim (ruang pemanas bak mandi dari Kamaji di Spirited Away, Kastil bergerak dari Calcifer di Howl’s Moving Castle, Kapal udara pembajak di Castle in the Sky).

Seringkali melibatkan adegan atau cuplikan sepanjang closing title yang memberi pandangan pada penonton untuk melihat apa yang terjadi pada karekternya setelah kisah dalam film berakhir.

Seringkali melibatkan adegan yang memperlihatkan kehidupan buruh atau kelas pekerja di suatu wilayah (Spirited Away, Princess Mononoke).

Tata musik seringkali ditangani oleh Jô Hisaishi.

Kebanyakan berseting di Jepang dengan topografi kota yang dipengaruhi kebudayaan Eropa.

Hayao Miyazaki dan Identitasnya

Penggemar berat Bugs Bunny, terutama film pendek Bugs Bunny yang disutradai oleh Chuck Jones.

Hanya mengijinkan tidak lebih dari 10% penggunaan teknologi komputer/CGI dalam pembuatan filmnya.

Sahabat baik dari sutradara terkenal Pixar, John Lasseter.

Karakter dalam filmnya seringkali dibuat berdasarkan orang yang ia kenal di kehidupan nyata. Sebagai contoh, karakter Chihiro dalam Spirited Away diilhami dari seorang anak dari sahabatnya.

Seorang Anglophile (cinta pada hal-hal berbau Inggris).

Lulusan Gakushuin University dengan gelar kesarjanaan di bidang ilmu politik dan ekonomi.

Ayah dari Goro Miyazaki.

Hayao Miyazaki Quotes : “Do everything by hand, even when using the computer.”

my neighbor totoro


My Neighbor Totoro (1988), mungkin salah satu film klasik Hayao Mizaki dan Studio Ghibli yang paling memberi dampak terapis bagi penontonnya. Begitu tenang , damai , menghibur dan menggiring penonton ke masa kanak-kanak yang akrab dengan dunia fantasi.

Dua gadis muda, Satsuki dan Mei, pindah ke suatu daerah bersama ayah mereka . Tak lama kemudian gadis-gadis kecil itu bertemu beberapa makhluk yang disebut agak aneh, yang di sebut Totoro. Bentuk fisiknya seperti kombinasi kelinci dan beruang. Tentu saja, makhluk aneh ini hanya dapat dilihat oleh anak-anak. Interaksi antara gadis kecil dan mahluk Totoro ini seperti taman bermain dan mainan baru. Bagaimana anak kecil mengidentifikasi sesuatu yang asing bahkan janggal dengan interpretasi mereka. Berbeda dengan orang dewasa yang penuh kecurigaan. Saya merasa digiring ke masa kanak-kanak dan tidak jauh sama sekali , seperti di halaman belakang rumah dimana saya lalu lalang setiap hari , dalam keseharian. Sinematografi, kualitas animasi, dan efek suara benar-benar meningkatkan suasana pedesaan dan membuatnya menjadi hidup.

Totoro menawarkan suatu hiburan kontemplatif ketimbang film dengan genre serupa yang menawarkan kepahlawanan kosong , dunia-dunia robot , ahli-ahli sihir dan hiburan lain yang membenamkan anak-anak kepada kedangkalan . Layu sebelum waktunya.Financial Times memberikan bobot tinggi pada film Totoro ini . Menilainya sebagai suatu yang original ketimbang Mickey Mouse .

Musik di garap oleh Joe Hisashi yang sudah berpengalaman mengisi lagu tema film. Terakhir saya mendengar karyanya dalam film fenomenal lainnya , Departure, yang belum lama ini di putar dalam Jiffest 2009.

Totoro membawa dampak perkembangan dunia animasi Jepang di masa berikutnya. Juga mengantar Hayao Mizaki ke taraf prestise dan mendunia dalam dunia film. Salah satu filmnya , Spirited Away , menyabet penghargaan Academy Award untuk The Best Animation. Karakter Totoro yang fenomenal ini akan menjadi lambang Studio Ghibli di masa berikutnya. Karakter Totoro juga muncul dalam Toy Story 3.

[ditulis oleh shinmen takezo]

howls moving castle



Juli 2, 2009

Howl’s Moving Castle menceritakan mengenai Sophie, seorang gadis muda yang bekerja di sebuah toko topi. Suatu hari, Sophie pergi ke kota untuk menemui seseorang -entahlah itu siapa, kalau tidak salah sih kakaknya-. Di tengah jalan ia digoda oleh beberapa orang prajurit cunihin, namun Sophie dapat terbebas dari grepe-grepe para prajurit cunihin atas bantuan Howl -penyihir muda yang baik, tampan, dan berbakat-. Howl pun mengantarkan Sophie ke sebuah bar tempat kakanya bekerja. Karena ia bersama Howl, maka dalam perjalanan ia dan Howl dihadang oleh pasukan bayangan yang aneh -yang belakangan diketahui bahwa mereka adalah anak buah dari Seorang Penyihir Wanita yang Jahat-.

Sophie yang sudah kembali ke toko topinya, terkejut karna kedatangan tamu di saat toko topinya sudah tutup. Ternyata eh ternyata, si tamu adalah Penyihir Jahat yang merupakan musuh dari Howl. Sophie pun terkena kutukan yang membuatnya berubah menjadi wanita tua yang renta. Sophie yang ketakutan menganggap dirinya sudah tidak bisa lagi tinggal di toko topi itu. Maka Sophie pun pergi.

Perjalanan Sophie dimulai. Ditengah jalan menuju gunung, ia betemu dengan orang-orangan sawah alias bebegig (scarecrow). Si bebegig yang merasa berhutang budi pada Sophie, membawa nenek yang tua renta tersebut ke Kastil Bergerak milik Howl. FYI, kastilnya itu bergerak dengan kaki. Bukan roda ataupun sayap seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Di dalam kastil -yang menurut saya lebih mirip rumah- Sophie bertemu dengan Calciver yang merupakan “setan” api yang menggerakan kastil itu, serta Michael seorang penyihir kecil murid Howl. Sophie pun tinggal di kastil dan mengerjakan apapun yang bisa dia kerjakan, dari mulai memasak, bersih-bersih, belanja, dan mengatur semua kebutuhan rumah tangga. Karena ia tinggal bersama Howl, lama-kelamaan ia mulai jatuh cinta pada sang penyihir muda tersebut. Sophie pun terlibat dalam pertempuran antara Howl dan Mantan Gurunya, Madam Suliman.

Bagaimanakah petualangan Sophie selanjutnya? Bagaimana nasib cintanya dengan Howl? Nonton saja sendiri :p

Howl’s Moving Castle adalah salah satu maha karya Hayao Miyazaki bersama Studio Ghibli. Film-film Ghibli merupakan film anime yang cukup berkualitas baik itu dari segi cerita, kualitas gambar, dan soundtracknya. Saya pun sampai tergila-gila dengan sountrack film Howl’s Moving Castle. Overall, filmnya Sangat Bagus! Namun sayang, karena yang saya beli adalah DVD bajakan, maka ada beberapa chapter yang rusak dan tidak bisa saya tonton. Tapi hal tersebut tidak terlalu mengganggu keseluruhan cerita.

spirited away


Spirited Away atau Sen to Chihiro no Kamikakushi (千と千尋の神隠し) adalah sebuah film tahun 2001 yang disutradarai sutradara anime dan mangaka Jepang Hayao Miyazaki yang dibuat di Studio Ghibli.

Spirited Away dirilis di Jepang pada Juli 2001, menarik penonton sebanyak sekitar 23 juta dan meraup pendapatan sebesar 30 miliar yen, mengalahkan Titanic untuk menjadi film tersukses dalam sejarah Jepang. Film ini memenangkan penghargaan Oscar pada tahun 2002 dalam kategori Film Animasi Terbaik dan menjadi anime pertama yang meraih penghargaan dalam kategori tersebut. Film ini juga memenangkanGolden Bearpada Pesta Film Internasional Berlin 2002 (bersama Bloody Sunday).

Cihiro adalah gadis berusia sepuluh tahun yang pindah ke kota lain bersama orang tuanya. Dia tidak begitu senang dengan rencana kepindahan tersebut dan hanya mempertimbangkan bagaimana rencana tersebut mempengaruhi dirinya, mengeluh tentang semuanya termasuk sekolah barunya sampai buket bunga yang telah diberikannya kepada teman-temannya sebagai hadiah.

Ketika sedang mencari rute yang lebih dekat ke rumah baru mereka, Ayah Chihiro mengendara ke jalan kecil yang berakhir ke bangunan misterius. Orang tua Chihiro penasaran dan masuk melewatigerbang yang gelap dari bangunan tersebut. Di sisi lain, mereka menemukan apa yang mereka asumsikan sebagai taman bermain yang sudah ditinggalkan, yang nantinya disingkap bahwa tempat itu sebenarnya perbatasan antara dunia arwah dan dunia manusia.

Ketika berjalan menyusuri bantaran sungai, Mencium bau makanan dan mengikuti aromanya melewati lembah berrumput ke desa kecil yang penuh dengan restoran. Walaupun restoran tersebut sepertinya kosong, mejanya penuh dengan makanan. Orang tua Chihiro memakan makanan tersebut, tetapi Chihiro tidak ikut masuk karena takut pemilik makanan tersebut akan marah dan menangkap mereka. Ketika mereka menawarkan makanan, dia menolak dan lari. Makanan tersebut nantinya akan menjadi akar masalah yang membuat orang tua Chihiro berubah menjadi babi. Chihiro kemudia melihat sebuah jembatan yang menuju sebuah tempat pemandian umum yang besar. Sebelum sampai, seorang anak lelaki bernama Haku, mendekatinya dan memperingati dirinya untuk pergi sebelum matahari terbenam. Saat itu juga, langit mulai gelap dan lampu di pemandian tersebut dinyalakan. Haku memberitahu Chihiro untuk menyeberangi sungai secepat mungkin sementara dia akan mengalihkan perhatian lainnya.

Chihiro berlari kembali ke restoran dimana orang tuanya makan dan menemukan bahwa mereka telah berubah menjadi babi. Dia sangat ketakutan dan mencoba kembali ke mobilnya. Dia dihentikan di tengah jalan karena melihat padang rumput yang telah dilewati sebelumnya telah tenggelam di bawah air.

Chihiro semakin bingung ketika dia menjadi transparan. Haku menemukannya dan memberinya makanan dari dunia arwah, sehingga dia tidak lagi menghilang. Dia membantu Chihiro untuk menyelinap masuk ke pemandian umum, yang dimiliki oleh seorang penyihir bernama Yubaba. Haku memberi tahu Chihiro bahwa satu-satunya cara agar dia hidup selamat di dunia arwah adalah dengan bekerja di pemandian umum untuk menyelamatkan orang tuanya. bagaimana kisah selanjutnya ??? totontolah segera.

PARIS JET' AIME


Category:Movies
Genre: Romance
Qu'il vienne, qu'il vienne
Le temps dont on s'éprenne
(Datanglah, ya datang
Saat bercinta)

-Chanson de la Plus Haut Tour, Arthur Rimbaud-

Kata orang kota Paris adalah kota cinta. Dan kata orang lagi, cinta memaksa orang untuk menjadi penyair. Tak pelak, ketika berada di Paris seseorang bakal memiliki energi ekstra dalam mengekspresikan syair rasa cintanya. Jadi, ketika muncul “Paris Je T'Aime”, sebuah film tentang 18 kisah cinta yang terjadi di kota Paris pasti ada sejumput narasi indah yang coba diutarakan di dalamnya. Bagaimana rupa syair itu dalam bentuk gambar hidup?

“Paris Je T'Aime” berangkat dari ide klasik yang mengingatkan bahwa Paris merupakan kota cinta. Sungguh menarik, reputasi kota tua ini dipertaruhkan untuk membuat film keroyokan seolah-olah nama-nama yang diajak bersepakat jika tamsil itu benar adanya. Produser film ini merangkul sosok besar dari Hollywood tentu saja murni pertimbangan pemasaran. Keanekaragaman latar belakang ke-20 sutradara, mulai dari asal negara, hingga genre spesialisasi tentu saja menjadi nilai tambah yang unik. Bisa dibayangkan macam apa sih ungkapan cinta a la Christopher Doyle sang kamerawan dari film-filmnya Wong Kar Wai? Pasti unik. Atau cerita cinta seperti apa yang coba disodorkan Coen bersaudara, Ethan dan Joel? Mungkin jenaka.

Yang menjadi benang merah adalah semua kejadian berlangsung di seputar kota mulai dari menara Eiffel, tepian sungai Seine nauli, hingga di kompleks TPU Pere Lachaise dengan jatah masing-masing sekitar 5-6 menit. Sederetan nama besar dideretkan menjadi pendukungnya, mulai dari Nick Nolte, Juliette Binoche, William Dafoe, Natalie Portman, Gerard Depardieu dan banyak lagi. Sekali lagi, bukan nama besar itu yang menjadi jualan utama, melainkan ide ceritanya yang orisinil. Pasalnya, masing-masing segmen memiliki keunikan sendiri yang coba ditonjolkan di dalamnya.

Salah satu keunikan itu adalah soal warna. Konon, merah jambu adalah warna yang identik dengan perasaan cinta dan memang warna ini sungguh indah. Campuran warna merah dan putih ini menjadi perlambang betapa idealnya hubungan dua anak manusia itu bisa termanifestasi. Ketika cinta sudah menjadi relasi yang menyenangkan tak ayal senyumpun bakal terkulum di bibir penonton.

Sampel kisah cinta macam ini dituturkan oleh seorang bocah dalam segmen “Tour d'Eiffel”. Gaya penuangannya sungguh unik. Kata sang bocah, hubungan cinta kedua orangtuanya bermula dari kamar penjara. Kok bisa? Itulah uniknya, selanjutnya diperlihatkan sebuah kilas balik yang dilakukan oleh pemain pantomim.Ya, pantomim dalam sebuah film feature. Ternyata ulah jenakanya paralel dengan akhir cintanya, menyentuh dan penuh suka. Agak mengejutkan ketika sutradara Sylvain Chomet menyodorkan sebuah gaya yang karikatur. Segmen menara Eiffel yang notabene simbol kota Paris ternyata diwakili oleh sosok badut. Tapi itulah, cara ia menggambarkan perasaan seseorang yang sedang dilanda keriaan, selalu ada senyum dan tawa. So pasti warnanya merah jambu.

Sayangnya, cinta tak melulu penuh rona nan elok. Sesekali ia bisa kelam dan gelap nyaris tanpa asa. Sang arjuna bak menunggu Godot, harus sabar menanti sia-sia bahkan ketika sampai waktunya. Tengok saja yang terjadi pada Hassan (Seydou Borou) pemuda asal Nigeria dalam segmen “Place des Fetes” karya Oliver Schmitz. Tiba-tiba saja ia tergolek dengan luka di dada. Justru momen yang indah itu datang menghampiri menjelang sakratul mautnya. Dara yang menolongnya ternyata adalah sosok yang selalu hadir dalam impiannya. Cita-cita Hassan sederhana saja, ingin mengajak Sophie -nama sang gadis- untuk menikmati kopi bersama sambil mengungkapkan perasaan. Apa daya, ini hanya impian getir bagi seorang imigran miskin macam dia.

Kemudian, ada pula cinta yang hadir dengan warna abu-abu, sebuah wilayah yang sulit didefinisikan apakah nasibnya kian cerah atau kian kelam. Tak jelas pula, apakah penuh tangis atau tawa. Macam yang digambarkan oleh Wes Craven pada segmen “Pere Lachaise”. Bisa ditebak, spesialis pembuat film horor remaja ini pasti tak akan jauh dari langgam kesukaannya. Lokasi segmen buatannya saja sudah di kuburan. Penonton pasti bakal berpikiran yang aneh-aneh, niscaya aroma cintanya akan kelam. Begitu kira-kira. Adegan dibuka dengan dua sejoli yang sedang beradu wacana di kompleks pemakaman itu. Sang srikandi menuntut arjunanya agar lebih sensitif dan punya selera humor jika tidak lebih baik mereka putus saja. Lalu diapun berlalu. Kebetulan sang dara mengucapkan sumpahnya di depan makam penyair Oscar Wilde. Usai ditinggal buah hatinya tiba-tiba sang pria melihat arwah Oscar dan ia diberikan sedikit petuah bijak. Lantaran didorong oleh rasa cinta, sang arjuna lari mengejar pujaan hatinya. Ajaib. Sang srikandi bak menemukan kekasihnya terlahir kembali. Rayuannya sungguh mengena di benak sang dara. Amboi, Craven masih konsisten bermain-main dengan alam gaib rupanya. Bahkan ketika menguraikan cinta ia menuangkannya dengan bumbu horor, meskipun dengan kadar yang ringan.

Sampel di atas hanya sekadar gambaran kecil betapa beraneka aroma yang coba ditawarkan para sineas dalam karyanya. Masih banyak warna lain yang diperlihatkan dalam “Paris Je T'Aime”. Sebagian ada yang lebih pekat dan sebaliknya sebagian lagi ada yang lebih cair, tergantung moodnya. Bayangkan saja warna apa yang sekiranya cocok untuk cinta yang hilang, cinta yang tak kesampaian, atau cinta yang hambar-hambar saja. Jadian oke, tidakpun tetap oke.

Gaya produksi keroyokan macam begini mengingatkan kita pada film “September 11”, dimana sebelas sutradara dari berbagai belahan dunia macam Alejandro Gonzalez Inarritu, Amos Gitai, Mira Nair, Sean Penn, sampai Samira Makhmalbaf terlibat di dalamnya. Genrenya saja yang agak sedikit berbeda, “September 11” berkisah tentang drama politik, sedangkan “Paris Je T'Aime” tentang drama percintaan, tetapi masih tetap menonjolkan karakteristik yang sama. Kreatornya bebas untuk menggunakan langgam dan jalinan cerita macam apa dengan tetap mematuhi rambu-rambu yang disepakati. Kerja kolektif macam begini sungguh menarik. Perlu kekompakan dan saling pengertian tim yang intens sehingga memudahkan dalam proses pasca produksinya.

Memang tidak mudah membesut 18 cerita dengan aneka rasa. Jikalau hasil akhirnya terasa lamban, bukanlah masalah. Toh penonton diajak untuk sejenak merenung bagian cerita mana yang menjadi masalah mereka. Sekiranya tak bisa berempati barang sedikitpun pastilah ada yang salah dalam hidup mereka.

new york, i love you



New York, sebuah kota yang memikat. Di tengah kota yang tak pernah tidur ini, cinta adalah sesuatu yang tak pernah lepas dari hati para penghuninya. Dengan cara yang kadang unik, lucu, kadang mengharukan, orang-orang ini berusaha merajut benang cinta yang pada akhirnya membentuk kota New York itu sendiri.

Dua belas orang sutradara berusaha mendefinisikan arti cinta dalam film pendek karya mereka yang berdurasi sekitar lima menit. Kedua belas film pendek ini diikat dengan benang merah yang mengaitkan kedua belas cerita terpisah ini menjadi satu kesatuan yang harmonis walau di sisi lain masing-masing cerita berdiri dengan sendirinya.

Terinspirasi film PARIS, JE T'AIME yang beredar tahun 2006 lalu, produser Emmanuel Benbihy yang juga membidani lahirnya PARIS, JE T'AIME berusaha mengulang konsep yang sama dengan lokasi yang berbeda. Nama-nama besar seperti Andy Garcia, Rachel Bilson, Natalie Portman, Orlando Bloom, Christina Ricci, Maggie Q, Shia LaBeouf, Shu Qi dan Robin Wright Penn pun dilibatkan sebagai pendukung film ini. (kpl/roc)

New York, I love you disutradarai oleh sekumpulan sutradara muda paling menjanjikan dari seluruh dunia di abad ini, dan menghasilkan kerja kolektif yang memukau para penonton di seluruh dunia dengan jalinan antar ceritanya. Kisah-kisah cinta yang berbeda terjadi di berbagai belahan kota New York, masing-masing dengan masalahnya sendiri, terjadi di salah satu kota paling indah di dunia. Sebuah tempat bersatunya budaya-budaya dari seluruh dunia yang membawa versi masing-masing tentang cinta yang sempurna.

Dukungan dari para pemain kelas dunia menyatu dengan kisah-kisah memukau dari masing-masing sutradara. Natalie Portman dalam bagian Mira Nair, Hayden Christensen dalam bagian Jiang Wen, Christina Ricci dan Orlando Bloom dalam bagian Shunji Iwai, Ethan Hawke dalam bagian Yvan Attal, ini hanya sebagian kecil dari keseluruhan film ini. Bersiaplah untuk sebuah kumpulan kisah paling indah yang pernah dibuat.

film MALENA


R E S E N S I

Malena (Monica Belucci), wanita muda yang cantikdan mempesona, telah ditinggal suaminya dalam usia muda. Suaminya adalah tentara yang dikirim ke medan perang dan akhirnya dikabarkan meninggal di medan perang dan tak pernah kembali. Malena sangat anggun dan terlalu sadar akan kecantikannya. Ia gunakan kecantikannya itu untuk memikat pria saat ia melintas di kota kecil di Italia. Tak hanya pria dewasa yang memandang Malena penuh kekaguman, bahkan sekelompok 'anak baru gede' juga memandang wanita ini dengan perasaan tak menentu. Salah satu yang sangat terpengaruh adalah Renato Amaroso (Giuseppe Sulfaro), anak laki-laki berusia belasan tahun (tepatnya 12,5 tahun pada musim semi tahun 1940, bertubuh kurus dan cebol (sebutan untuk Renato) yang diam-diam selalu membuntuti Malena dengan sepedanya. Renato tak hanya mengagumi kecantikan Malena. Ia begitu terobsesi dengan kemolekan Malena.

Bersama teman-temannya, ia menunggu Malena di muka pintu rumah Malena. Pertumbuhan Renato menjelang dewasa menjadi sentral kisah ini. Kebadungan kanak-kanak Renato berbaur dengan reaksi hormonalnya yang sedang berangkat dewasa. Renato bersedia mengantarkan koran untuk Malena, sekadar untuk dapat bicara padanya.

Setiap kali Renato bertemu dan memandang Renato selalu berfantasi dengan dunianya sendiri, entah itu mencium Malena atau yang lain. Lewat proses panjang cinta platonik, Renato berhasil mengenali Malena apa adanya. Renato bisa merasakan betapa terlukanya Malena, saat datang kabar kematian suaminya. Lama Malena menanti, tapi di ujung penantian, ia justru harus menuai sepi dan kepedihan. Apalagi kemudian wanita kota kecil yang gemar akan rumor ini menghukum Malena hanya karena ia cantik. Sementara kaum pria di kota itu mengambil keuntungan dari kesedihan Malena. Singkat cerita akhirnya Malena menjadi bulan-bulanan masyarakat, dihakimi sendiri oleh masyarakat, karena mereka menggangap dia adalah gundik yang sangat menggangu. Malena pergi ke sebuah negeri dan akhrnya diujung cerita malena menemukan suaminya yang dikabarkan telah meninggal.Malena kembali ke daerah asal dan warga yang semula mencemooh akhirnya bersikap baik dengan Malena.

film 'oceans'

Istimewa

Istimewa

MENONTON Film Oceans, benar-benar membuat kita rehat sejenak karena sepanjang cerita kita akan melihat dunia bawah laut yang sejuk dan menyenangkan. Film yang diproduseri Jean-Michel Cousteau, yang merupakan anak dari penjelajah dan peneliti lautan terkemuka dunia, Jacques-Yves Cousteau ini ditayangkan kembali bertepatan dengan Hari Bumi, 23 April.

Dirilis pertama kali September 2009, film yang disutradarai oleh Jean-Jacques Mantello, dengan penulisan skenarionya dikerjakan bersama oleh Francois Mantello dan Jean-Jacques Mantello, berhasil memukau penonton karena keindahan yang ditampilkannya.

Istimewa

Istimewa

Film yang hampir keseluruhannya menampilkan berbagai pemandangan indah bawah laut itu mengambil dari sudut pandang seekor penyu laut (Marion Cotilard). Dimulai dengan kelahirannya di awal film, yang kemudian 15 tahun sang penyu laut kembali ke tempat dia dilahirkan untuk bertelur dan melahirkan anak-anaknya.

Perjalanan menuju wilayah barat untuk menemukan tempat bertelur ini harus melalui perairan California, Kelp Forrest, Great Barrier Reef di Australia, dan Pulau Roca Partida di lepas pantai Meksiko yang merupakan rumah bagi ribuan ikan Hiu.

Sepanjang perjalanan kita akan dituntun oleh penyu laut menuju pantai tempat dia dilahirkan. Juga cara hidup dan mempertahankan hidup dari berbagai ekosistem yang terdapat di dalamnya. Inilah saatnya penonton diajak mengikuti berbagai pemandangan indah kehidupan bawah laut. Kita akan bertemu dengan berbagai spesies langka. Kita juga akan melihat bagaimana ia harus menghindar dari ancamam predator yang siap memangsa.

Yang jelas, film ini sangat menarik bagi mereka yang menyukai film dokumenter atau mereka yang tertarik dengan dunia bawah laut. Seperti halnya kebanyakan film dokumenter, pada beberapa bagian film mungkin terasa membosankan. Maka sediakan waktu dengan baik.

Senin, 26 April 2010

film clash of the titans


Clash of the Titans adalah film fantasi yang merupakan pembuatan ulang dari sebuah film dengan judul yang sama yang dibuat tahun 1981. Film ini dibuat berdasarkan kisah Perseus yang merupakan mitologi Yunani. Film ini disutradarai oleh Louis Leterrier dengan Sam Worthington sebagai bintang utama nya.

Plot cerita dari film Clash of the Titans ini adalah peperangan antara orang-orang dengan para raja, dan para raja dengan para dewa. Tapi peperangan antar para dewa sendiri terjadi, dan dapat mengakibatkan kehancuran pada dunia. Perseus (Sam Worthington), dewa yang dibesarkan sebagai seorang manusia merasa putus asa dan berusaha untuk menyelamatkan keluarganya dari Hades (Ralph Fiennes) sang dewa neraka.

Perseus kemudian menjadi sukarelawan untuk memimpin sebuah misi berbahaya untuk mengalahkan Hades sebelum ia dapat mengambil kekuasaan dari Zeus (Liam Neeson) dan membuat neraka di bumi. Bersama dengan pasukan yang terdiri dari para prajurit yang gagah berani, Perseus berangkat menuju peperangan melawan banyak iblis dan monster. Perseus hanya dapat selamat apabila ia dapat menerima kekuatannya sebagai dewa, melawan nasibnya, dan menciptakan sendiri takdirnya.



Mitologi Yunani
'Clash of the Titans' merupakan remake dari film dirilis pada 1981. Film bergenre fantasi itu menampilkan mitos Yunani dewa Perseus yang tidak lain adalah anak Zeus. Film yang dibintangi Laurence Olivier itu pun menjadi salah satu film yang paling laris sepanjang masa. Meski mengalami beberapa perubahan, versi baru 'Clash of the Titans' masih menampilkan petualangan Perseus melawan Medusa. Tak hanya itu, ia juga harus berhadapan dengan monster laut untuk menyelamatkan Andromeda. Sutradara 'Clash of the Titans' yang akan dirilis pada 2 April di Amerika Serikat digarap oleh Louis Leterrier. Meski film garapannya masih bisa dihitung dengan jari, kemampuan Louis sebagai sutradara tidak perlu diragukan lagi. Louis adalah sutradara yang berhasil mengembalikan kejayaan monster hijau, Hulk di kancah film superhero. Setelah Ang Lee gagal dengan film 'Hulk' garapannya, Louis pun dipercaya Marvel untuk menggarap 'The Incredible Hulk'. Alhasil, 'Hulk' versi Louis pun mendapat sambutan yang positif dari kritikus film. Sebelum 'Hulk', sutradara asal Prancis itu pun sukses merilis 'The Transporter' (2002), 'Unleashed' (2005) dan Transporter 2 (2005). Sam Worthington Kehadiran Sam Worthington di film ini pasti menjadi daya tarik tersendiri. Setelah membintangi 'Terminator Salvation' nama Sam mulai mencuat ke permukaan. Karir aktor Australia kelahiran Inggris itu pun meroket ketika tampil di film garapan James Cameron, 'Avatar'. Di 'Clash of the Titans', Sam yang kini berusia 33 tahun berperan sebagai Perseus. Ia pun beradu akting dengan aktor senior, Liam Neeson yang memerankan Dewa Zeus. Nah, sepertinya ketiga unsur tersebut pun bisa menjadi jaminan kenapa 'Clash of the Titans' patut Anda tonton. Ditambah lagi, film epik ini hadir dalam format tiga dimensi.

film drama (tentang kesetian anjing terhadap tuannya)


Ada yang bilang kalau anjing adalah teman terbaik manusia. Mungkin tidak salah juga kalau melihat kisah yang dialami oleh Parker Wilson (Richard Gere) dan anjing kesayangannya. Kisah persahabatan Parker dan anjing bernama Hachiko ini bahkan mampu memberikan inspirasi pada seluruh warga kota tentang makna persahabatan sesungguhnya.

Pertemuan antara Parker dan Hachiko pun sebenarnya terjadi tanpa sengaja. Hachiko adalah anjing tanpa tuan yang ditemukan Parker saat ia pulang kerja. Parker sebenarnya bermaksud mencari pemilik Hachiko untuk mengembalikan anjing ini namun saat usaha itu tak menemui jalan Parker akhirnya memutuskan untuk memelihara Hachiko.

Setiap hari Hachiko selalu mengantar Parker ke stasiun saat pria yang bekerja sebagai dosen ini berangkat kerja. Dan setiap sore pula Hachiko datang menjemput Parker ke stasiun saat ia pulang kerja. Suatu ketika, Parker berangkat kerja seperti biasa namun tak pernah kembali ke stasiun itu. Parker meninggal sebelum ia pulang. Hachiko yang tak tahu kalau majikannya telah tiada tetap datang setiap sore berharap bertemu Parker lagi.

Hari berlalu dan sembilan tahun sudah Hachiko selalu datang ke stasiun untuk menjemput majikannya. Meski Hachiko tak pernah lagi bertemu Parker namun Hachiko tak pernah menyerah.

Genre:Drama
Release Date:August 8, 2009
Director:Lasse Hallström
Script:Stephen P. Lindsey
Producer:Richard Gere, Bill Johnson, Vicki Shigekuni Wong
Distributor:Sony Pictures Entertainment
Duration:104 minutes
Budget:-
Official Site:www.hachithemovie.com

Sabtu, 24 April 2010

Kisah Seram Di Balik 5 Dongeng Dunia Terpopuler

Anda tentu sudah sering mendengar tentang kisah hidup Cinderella yang tadinya dikenal dengan Upik Abu yang penuh derita, kemudian berubah menjadi Putri Kerajaan yang cantik jelita. Anda pun sudah sering mendengar tentang kisah Hansel dan Gretel yang ditinggal oleh orang tuanya di dalam hutan.

Cerita-cerita menjelang tidur itu memang sangat menghibur dan membawa kenangan masa kecil yang begitu indah. Namun tahukah Anda bahwa dongeng-dongeng tersebut pada awalnya bukan begitu ceritanya. Dalam sebuah buku berjudul The Most Creepy Fairy Tales, dongeng-dongeng itu ternyata awalnya dibuat dengan cerita yang sangat mengerikan dan menakutkan. Beruntunglah kita tidak pernah mendengar kisah sebenarnya dari dongeng-dongeng itu, karena telah dimodifikasi sedemikian rupa (terima kasih untuk HC Anderson, Brother Grimms, dan Walt Disney yang telah mengubah kisah horor itu menjadi dongeng anak-anak yang menyentuh hati). Jika tidak, mungkin masa kecil kita tidak seindah yang kita ingat. Berikut ini adalah kisah sebenarnya dari dongeng-dongeng populer tersebut :

1. SNOW WHITE & SEVEN DWARFS

Ucapan terima kasih perlu kita alamatkan pada Walt Disney yang telah mengubah kisah Putri Salju dan 7 Kurcaci ini menjadi sebuah cerita yang legendaris seperti yang kita ketahui saat ini. Dalam versi asli epik ini, dikisahkan bahwa Ratu meminta bawahannya untuk menghabisi Putri Salju. Dan sebagai bukti kalau Putri Salju telah terbunuh, sang bawahan harus membawa jantung Putri Salju. Saat melepaskan Putri Salju, Bawahan Ratu membunuh rusa dan membawa jantung rusa itu ke hadapan Ratu, serta mengakui jantung itu milik Putri Salju. Sang Ratu lalu memakan jantung Putri Salju dan berharap kecantikan Putri Salju berpindah padanya.

Di akhir cerita, dikisahkan bahwa Putri Salju yang tewas setelah makan apel beracun, hidup lagi berkat ciuman seorang Pangeran. Setelah Putri Salju diboyong ke istana, sang Ratu dihukum. Namun berbeda dengan versi yang anda ketahui, hukuman untuk Sang Ratu sangatlah kejam. Kakinya dipasung dengan sepatu besi dan si Ratu dipaksa menari sampai mati di hadapan Putri Salju.

2. CINDERELLA :

Kisah lain yang cukup populer di masa kanak-kanak kita adalah Cinderella alias Si Upik Abu. Dalam versi aslinya, saat Pangeran mencari pemilik sepatu kaca, Ibu Tiri Upik Abu berusaha sangat keras agar anak-anaknya terpilih sebagai pemilik sepatu. Putri yang kakinya kebesaran, jari-jarinya dipotong agar muat. Sementara Putri yang kakinya kekecilan, kakinya digilas dengan roda gerobak kuda yang sangat berat (dari sinilah sebenarnya muncul istilah "Pain for Beauty"(Biar Sakit Asal Cantik)). Pada akhirnya, cara itu tidak berhasil karena Sepatu Kaca itu tetaplah tidak muat untuk kedua kakak-beradik itu.

Ketika Sang Pangeran menemukan bahwa pemilik sepatunya adalah Cinderella, maka murkalah dia, dan segera memerintahkan burung elang peliharaannya untuk mematuk dan memakan mata Ibu Tiri Cinderella, kemudian mengusir Ibu Tiri dan adik-adik tirinya dari kota. Sang Ibu Tiri dan adik tiri Cinderella pada akhirnya menjadi pengemis yang tinggal di luar kota.

3. HANSEL & GRETEL

Kisah rekaan Brother Grimms ini awalnya dibuat untuk orang dewasa. Namun karena tidak populer, akhirnya diubah versinya dan disesuaikan untuk anak-anak. Dalam versi dewasanya, Hansel dan Gretel diceritakan sering disiksa oleh orang tuanya yang psycho. Sang ayah sering menyambuk mereka dan sang ibu suka melukai kedua anak itu dengan menyayat kulit mereka dan tertawa-tawa saat melihat darah mengalir keluar dari kulit yang tersayat itu.
Saat kedua anak itu kabur dari rumah, keduanya bertemu rumah yang terbuat dari permen / coklat, yang tidak lain adalah milik Tukang Sihir. Yang mengejutkan, Sang Tukang Sihir adalah Kanibal yang pada akhirnya membunuh dan memakan mereka.
Hansel & Gretel adalah kisah pertama yang mengangkat tema kanibalisme.

4. LITTLE RED RIDING HOOD

Kisah klasik ini sebenarnya diangkat dari kisah nyata tentang penyerangan seekor srigala pada seorang anak perempuan berkerudung merah. Kejadian ini terjadi pada abad 18 di daerah Eropa. Waktu itu dikisahkan seorang anak disuruh orang tuanya mengunjungi nenek mereka yang sakit dan tinggal di hutan. Awalnya, anak itu disuruh pergi subuh-subuh. Namun entah mengapa, sang anak memutuskan pergi tengah malam. Akibatnya, dia dikejar oleh srigala. Memang si anak lolos dari kejaran srigala dan berhasil tiba di rumah neneknya dengan selamat. Namun yang tidak diduga olehnya, ternyata ada seekor srigala yang telah memakan sang nenek dan bersembunyi di dalam rumah. Dan ketika si anak itu tiba di rumah, sang serigala segera menghabisi anak malang itu.

Kisah asli Little Red Riding Hood nyaris difilmkan secara utuh dalam film Hoodwinkled. Namun berhubung film itu dikhususkan untuk anak-anak, akhirnya versinya diubah dengan mengikuti alur sesuai dengan cerita yang kita ketahui saat ini. Jika tidak.... mungkin Anda akan termuntah-muntah saat menontonnya.

5. THE LITTLE MERMAID :

"Under the sea.... under the sea..." Yeah... Anda tentu ingat lagu yang dinyanyikan oleh Sebastian - si udang berisik dari dasar laut. Dengan aksen Jamaikanya dia menghibur kita dengan lagu yang menyenangkan itu. Kisah si Putri Duyung ini pun begitu menyentuh dan disuka oleh banyak orang hingga hari ini. Namun tahukah Anda bahwa kisah si Putri Duyung itu tidaklah seindah yang Anda tahu?

Dalam versi aslinya, Ariel si Putri Duyung - selama menjadi manusia - dibekali dengan pisau yang terselip rapi di balik rambutnya yang panjang dan tebal. Tujuannya sederhana : Jika ada orang yang mencurigai keberadaannya sebagai Putri Duyung, maka Ariel harus membunuh orang itu. Dia harus melakukan hal ini untuk melindungi jati dirinya, serta keselamatan kerajaan Neptunus dan spesies Mermaid di laut agar tidak menjadi buruan manusia.

Dalam perkembangan kisahnya, kisah cinta Ariel berakhir tragis. Cintanya bertepuk sebelah tangan, dan sang pangeran meninggalkannya untuk menikah dengan gadis lain. Hal ini membuat Ariel patah hati dan akhirnya memilih membunuh dirinya sendiri dengan pisau yang dibawanya.

Dari sinilah muncul istilah "Mermaid Tears" (Air mata Putri Duyung).
Hewan Sirenia - atau dikenal juga dengan sebutan Sapi Laut / Sea Cows - disebut pula dengan nama Putri Duyung karena memiliki morfologi tubuh yang mirip dengan gambaran Putri Duyung. Hewan laut ini sering terlihat mengeluarkan air mata. Dan kini Anda paham kan mengapa dia menangis?

Rabu, 21 April 2010

film star wars


Kisah Proses Terciptanya Film Star Wars Produksi Lucasfilm Ltd.

Sebelum kita baca proses pembuatan film kolosal fenomenal Star Wars, alangkah baiknya anda tahu dulu pemeran karakter dalam film ini yaitu :

Anakin Skywalker/Death Vader.
Padme Amidala
Obi-Wan Kenobi
Senator Palpatine / Darth Sidious.
Yoda
Han Solo
Luke Skywalker dan Leia Organa

Kisah Proses Terciptanya Film Star Wars Oleh George Lucas

Dilahirkan pada tanggal 14 Mei 1944 di Modesto California (Negara bagian USA/Amerika serikat) pesisir barat. Film bukanlah darah dalam keluarga George, ayahnya pengusaha toko alat-alat stationery dan tiga saudara perempuannya juga tidak ada yang menggeluti dunia perfilman. Berawal dari hobinya, yaitu kebut-kebutan mobil, (wajar saja ! filmnya dominan sekali dengan kebut-kebutan…..) Lucas saat itu bercita-cita ingin jadi seorang pembalap mobil. Namun impian itu hancur, disebabkan kecelakaan hebat yang hampir merenggut nyawanya. Dia pun akhirnya mengubur impian jadi pembalap dan dia mulai berpikir untuk menentukan masa depan. Pilihanpun mulai mantap dan akhirnya dia masuk Universitas Southern California untuk belajar perfilman. Sebagai seorang Mahasiswa perfilman, Lucas pernah menghasilkan beberapa film-film pendek, antara lain THX-1138, 4EB, His big. Debut dalam perfilman dimulai saat Lucas mendapatkan beasiswa untuk ikutan dalam proyek Warner Bros, Finian’s Rainbow yang di sutradarai oleh Francis Ford Coppola. Kerjasama bareng Coppola tidak berhenti begitu saja, mereka berdua akhirnya membuat sebuah perusahaan film American Zoetrope dengan debut THX-1138 yang awalnya merupakan film pendek garapan Lucas saat masih kuliah. Tahun 1973
Lucas memutuskan untuk membuat perusahaan film sendiri, Lucasfilm Ltd., dan membuat sebuah film berbudget rendah, American Graffiti di tahun yang sama, dan hasilnya sebuah Golden Globe berhasil dia sabet dan kantongi. Bermodalkan kepercayaan diri dengan insting bisnis yang kuat dan imajinasi Gokil, dalam pikiran Lucas sudah ada suatu perencanaan jauh kedepan. Keuntungan yang di dapat dari pembuatan film American Graffiti, di modalkan untuk pembuatan film fenomenalnya Star Wars. Lucas sendiri Terinspirasi dari film scifi seperti Flash Gordon atau Planet of the Apes tahun 1975, dalam usaha untuk mewujudkan impiannya, Lucas membuat ILM (Indrustrial Light & Magic), sebuah perusahaan yang mengkhususkan pada produksi efek digital pada film. Akhirnya, Star Wars pun berhasil dibuat dan ada fenomena tersendiri tentang cerita filmnya. Kegiatan itu tak berhenti, Lucas sudah menyiapkan prekuel film tersebut saat dia memproduksi Star Wars pada tahun 1977 langsung menuju ke episode 4, dan episode-episode sebelumnya baru dibuat belakangan karena Lucas beralasan, episode 1,2,3, membutuhkan efek digital yang canggih yang tak mungkin dengan teknologi saat itu, jadi menunggu teknologi lebih maju dulu baru bisa membuat episode 1,2,3.

Kamis, 15 April 2010

10 film terburuk yang pernah di buat

Semua sutradara atau produser pasti berharap film yang mereka buat bisa mendatangkan keuntungan dalam bentuk dolar maupun pujian dari para kritikus film yang kadang kelewat cerewet. Berbagai usaha mereka lakukan untuk membuat film yang mereka produksi menjadi film yang masuk kategori bagus tanpa menghilangkan nilai komersialnya. Sayang kadang di tengah proses pembuatan ini ada sesuatu yang lupa mereka perhatikan sehingga saat diedarkan film ini gagal meraih hati para pengamat film.
Bisa jadi mereka sudah memperhatikan semua aspek dengan baik namun yang jadi masalah adalah visi mereka ternyata tak sejalan dengan para kritikus. Lagi-lagi hasilnya menjadi bahan cercaan para pengamat. Terlepas dari disengaja atau tidak, memang tidak semua film bisa menjadi film yang bagus tanpa harus kehilangan nilai komersial.
Menilai film sendiri memang bukan pekerjaan yang mudah. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Film yang sukses mengumpulkan dolar bukan jaminan bahwa film tersebut punya nilai tinggi sementara sebaliknya film yang tak laku juga bukan berarti film tersebut buruk. Setelah menimbang-nimbang akhirnya muncul sepuluh judul film yang kami anggap layak mendapat gelar film terburuk tahun 2009 ini, tentunya film-film tersebut yang sudah masuk ke jaringan gedung bioskop di tanah air.
1. STREET FIGHTER: THE LEGEND OF CHUN-LI
STREET FIGHTER: THE LEGEND OF CHUN-LI
Film laga dengan latar belakang martial arts memang biasanya mengandalkan soal special effect dan koreografi tarung sebagai pilar utamanya. Mungkin dengan pertimbangan ingin mengubah stigma itu pula Andrzej Bartkowiak, sang sutradara, tak terlalu memperhatikan titik krusial ini. Akibatnya, usaha memperbaiki usaha awal mengadaptasi game Street Fighter ke layar lebar ini jadi sia-sia. Alur cerita cenderung datar dan mudah ditebak sementara ide cerita pun sudah basi. Ditambah lagi akting yang pas-pasan dan naskah yang kurang menggigit, lengkap sudah penderitaan film ini. Mau tak mau STREET FIGHTER: THE LEGEND OF CHUN-LI harus rela berada di jajaran film terburuk tahun ini.

2. OLD DOGS
OLD DOGS
Menyia-nyiakan potensi yang sudah ada di depan mata. Itulah kesan yang tertangkap setelah menyaksikan film karya Walt Becker ini. Bagaimana tidak. Ada dua nama yang bisa dijadikan jaminan film bagus bergabung dalam film ini tapi nyatanya fakta itu tak membuat film ini jadi sebuah tontonan yang menarik.
Naskah yang kurang kokoh dan sutradara yang tak mampu mengeksploitasi potensi dua aktor andal ini adalah penyebab tidak munculnya kekuatan yang dimiliki John Travolta dan Robin Williams. Akhirnya yang tersisa hanyalah joke-joke hambar dalam kerangka cerita yang kurang menggigit pula. Bayangkan betapa sia-sianya John dan Robin bermain dalam film ini.

3. WHITEOUT
WHITEOUT
Mengangkat kisah dari sumber yang sudah 'besar' memang kadang beresiko tinggi buat sang sutradara. Kalau gagal menyamai reputasi sumber aslinya maka caci-maki para penggemar sumber asli plus para kritikus jelas tak akan bisa dibendung lagi. Kenyataan pahit itulah yang dihadapi oleh Dominic Sena saat mengadaptasi komik berjudul Whiteout ke layar lebar. Entah kenapa, malah film yang juga diberi judul WHITEOUT ini jadi terlihat seperti mengekor film INSOMNIA dan parahnya lagi Kate Beckinsale tak mampu menghidupkan karakter Carrie Stetko seperti yang dilakukan Al Pacino saat bermain dalam INSOMNIA. Akhirnya, WHITEOUT jadi tak lebih dari sekedar film thriller biasa.

4. BRIDE WARS
BRIDE WARS
Dua aktris berpotensi beradu akting dalam satu film yang tak didukung naskah yang memadai jadinya adalah BRIDE WARS ini. Film ini sebenarnya tak menawarkan banyak. Alur cerita cenderung polos dan tak memiliki 'denyut' yang cukup kuat. Artinya, yang terjadi selama 89 menit itu hanyalah 'perpanjangan' dari konflik yang pada titik tertentu terasa agak dipaksakan. Ini diperparah dengan tidak adanya latar belakang yang cukup kuat untuk mendukung karakter masing-masing tokoh sehingga di akhir cerita, film ini seolah berlalu begitu saja tanpa ada kesan yang cukup kuat. Alhasil, Gary Winick, sang sutradara, tak mampu menyelamatkan film ini dari jajaran film dengan nilai terendah di tahun 2009 ini.


5. SORORITY ROW
SORORITY ROW
Berapa banyak film thriller yang dibuat berdasarkan ide yang dibawa oleh film berjudul SORORITY ROW ini? Jawabnya mungkin sudah terlalu banyak. Tapi nyatanya itu tak menghalangi produser dan sutradara menawarkan konsep serupa. Masalahnya, sampai saat ini masih ada peluang untuk mengeruk keuntungan dari konsep ini. Pasar masih suka ditakut-takuti dengan cara klasik meski pada dasarnya mereka sudah tahu persis apa yang bakal terjadi.
Akhirnya dengan cerita yang sangat simple dan generik, yang tersisa hanyalah masalah mengulur waktu sampai memenuhi kuota untuk disebut sebagai film full feature. Tak heran jika film ini banyak mendapat kritikan dari pengamat film. Nyatanya, film dengan biaya produksi US$12,5 juta ini masih mampu mengembalikan modal awal pembuatan.

6. THE UGLY TRUTH
THE UGLY TRUTH
Konsep cerita yang sama sekali tidak menyimpang dari pakem film drama komedi bisa jadi adalah kunci kegagalan film ini meraih simpati para kritikus. Nyatanya memang tak ada yang baru dari film ini. Dari awal pun penonton sudah bisa memperkirakan bagaimana akhir dari film ini. Artinya, satu-satunya yang bisa dijadikan tumpuan agar penonton tak beranjak dari tempat duduk hanyalah alur cerita yang menarik dan kemampuan akting sang aktor dan aktris. Dalam kasus THE UGLY TRUTH ini yang paling banyak berperan justru adalah kemampuan akting karena alur cerita sebenarnya sudah tak mampu berbuat banyak. Itu pun masih belum mampu mengangkat pamor film ini agar lepas dari jajaran film dengan nilai terendah tahun ini.


7. I LOVE YOU, BETH COOPER
I LOVE YOU, BETH COOPER
Fakta bahwa film ini diangkat dari kisah nyata ternyata bukanlah jaminan bahwa hasil yang disajikan akan menarik. Nyatanya I LOVE YOU, BETH COOPER yang konon didasarkan pada pengalaman pribadi Larry Doyle, sang penulis naskah, malah sama sekali tak terasa 'hidup'.
Dengan naskah yang setipis itu, jelas tak banyak yang bisa dilakukan oleh para pemeran dalam film ini. Paul Rust tak mampu membuat karakter nerd yang ia perankan jadi berbeda dari para nerd sebelumnya. Untungnya Hayden Panettiere mampu sedikit menghidupkan suasana yang mulai terasa membosankan ini. Itu pun tak terlalu mampu membawa film ini jadi benar-benar sebuah hiburan yang fresh.

8. THE PINK PANTHER 2
THE PINK PANTHER 2
Ada dua hal yang patut disayangkan dari film ini. Yang pertama adalah casting bagus yang tak diimbangi dengan naskah dan penyutradaraan yang sama bagusnya. Akibatnya para aktor dan aktris pendukung yang sebenarnya dapat 'berbuat lebih' seolah jadi karakter dangkal yang hanya muncul bergantian dari awal hingga akhir film.
Masalah kedua adalah gagalnya sang sutradara dam penulis naskah untuk menuangkan ide lama, The Pink Panther, menjadi sebuah tontonan yang berkualitas. Akhirnya, film ini hanya menjadi sekedar rangkaian humor fisik macam THE THREE STOOGES atau Warkop DKI yang dengan segera terlupakan ketika film berakhir.

9. DRAGONBALL EVOLUTION
DRAGONBALL EVOLUTION
Sekali lagi, adaptasi dari bentuk lain yang sudah lebih dulu populer tidak selalu menguntungkan. Bila bisa mengalihkan 'jiwa' dari kisah yang diadaptasi ke bentuk lain maka popularitas versi aslinya akan mendongkrak pamor film yang mengadaptasi. Sebaliknya jika gagal menangkap 'roh' tadi maka caci-maki para fans setia jelas tak terhindarkan. Dalam kasus DRAGONBALL EVOLUTION ini yang jadi masalah adalah banyaknya 'penyesuaian' yang harus dilakukan sang sutradara yang akhirnya malah membuat para fans manga ini jadi kecewa lantaran visualisasi sang sutradara telah menyimpang jauh dari visualisasi dalam komik. Situasi jadi lebih tak menguntungkan lantaran buat para penonton yang bukan penggemar manga, film ini juga tak memberikan sesuatu yang 'jelas'.


10. TRANSFORMERS: REVENGE OF THE FALLEN
TRANSFORMERS: REVENGE OF THE FALLEN
Murni suguhan visual. Hanya itu yang akan Anda dapat saat menyaksikan film TRANSFORMERS: REVENGE OF THE FALLEN. Alur cerita kurang menggigit dan naskah yang kurang tergarap dengan baik adalah masalah yang dihadapi film ini. Akhirnya yang tersisa dari film berdurasi sekitar 150 menit ini hanyalah CGI yang memang disajikan dengan baik.Soal efektif atau tidak yang pasti pesta CGI adalah tujuan utama Michael Bay membuat film ini. Ditambah lagi akting yang tak memadai dari Megan Fox maka mau tak mau Michael Bay harus merelakan film TRANSFORMERS: REVENGE OF THE FALLEN masuk ke daftar film terburuk tahun ini.

ciri film indonesia jadul



Adegan-adegan yang biasanya ada dalam film-film Indonesia "jadul" (jaman
dulu) tahun 1970-an dan 1980-an:

1. Makan bersama keluarga. Entah maksudnya apa, selalu pamer apa yang dimasak + pembantu rumah tangganya, atau pamer peralatan dapur. Dan biasanya minumannya selalu jus jeruk.
2. Cinta yang tidak disetujui orang tua. Entah sudah berapa judul film Rano Karno yang temanya beginian.
3. Tokoh Ayah selalu berbaju safari. Biasanya warnanya coklat muda, dengan 2 bolpen di kantongnya, membawa koper, dan biasanya ke kantor.
4. Polisi yang selalu datang terlambat. Seperti biasa, polisi selalu terlambat untuk menangangi masalah dalam film Indonesia , dengan kalimat yang kaku dan khas: "Ini memang buronan yang sedang kami cari, Pak!"
5. Adegan pub/bar/nightclub. Scene ini biasanya lampu remang-remang warna kemerahan, diiringi musik-musik kaya' ABBA, Beegees, Kool and The Gang. Lalu minuman diberi obat perangsang.
6. Masuk Rumah Sakit. Biasanya karena penyakit yang baru disadari sudah stadium 2 atau 3, karena mengidap kanker, leukimia, atau jantungnya kambuh. Sangat jarang penyakitnya bengek, korengan, atau diare. Dokternya biasanya berkumis, badan agak gemuk, kacamata baca model Malcolm X, stetoskop menggantung di leher, dan biasanya ngomong : "Bapak dan Ibu tidak usah khawatir, kami akan berusaha semampu kami."
7. Adegan lari-larian di taman atau di pinggir laut sambil ketawa-ketawa kecil "hahaha...hahaha..." trus yang cewek menjatuhkan diri. Maksudnya romantis, tapi kok malah jadi lucu. Trus saat adegan ciuman, diganti (disensor) dengan deburan ombak atau bunga mawar.
8. Mau di-per-kosa trus nggak jadi karena jagoannya datang. Entah dari mana, tiba-tiba berantem aja sama yang mau mem-per-kosa.
9. Tokoh kyai/orang sakti/pemuda yang alim. Biasanya untuk ngusir setan kaya kuntilanak, arwah penasaran dan lain-lain. Banyak ditemui di film-film horor Indonesia dan biasanya selalu menang.
10. Di setiap ending film pasti disertai dengan tulisan: SEKIAN, TAMAT, SELESAI, dan lain-lain dengan warna-warna yang cerah.
11. Kalau cowok pergi ngapel ke rumah camer biasanya bawa oleh-oleh kue tart yang norak-norak (zaman segitu belum ada black forest, atau tiramisu sih!)
12. Kalau kuliah naik motor and berambut gondrong.
13. Cewek kalau dijemput cowoknya pakai mobil, pintunya dibukain.
14. Adegan buang puntung rokok, terus dimatiin pake kaki. Mungkin biar sepatu boot/kulit mengkilap-nya keliatan.
15. Kalau perpisahan bikin acara disko sendiri di rumah.
16. Terjadinya ML ya karena gak sengaja, sering kali gara-gara kehujanan atau pada saat hujan.
17. Kalau mau ketemu cewek, si cowok sisiran dulu. Rambut gondrong dangdut, diminyakin dan sisirnya ditaruh di saku belakang. Biar tambah keren, biasanya sisirnya nongol sedikit.
18. Nama peran utamanya kalau cowok selalu JOHAN, HENDRA, ANTON, BRAM, dll
19. Kalau naik motor nggak pernah pake helm.
20. Cewenya kalau habis dimarahin sama bokapnya, biasanya langsung lari ke kamar terus nangis tersedu-sedu di ranjang (biasanya film-film Oma Irama).
21. Suka ada iklan tersembunyi, biasanya rokok. Pemeran utama megang2 rokok dengan gaya garing, biar merek nya bisa kesorot kamera.
22. Kalau pemeran utama cowoknya dalam ceritanya udah jadi tua, biasanya mukanya cuma tinggal ditambahin kumis doang. Tapi tampangnya tetep aja muda.
23. Kalau film silat, gadis desanya senang nyuci di kali pakai kemben, bawa bakul, bajunya cuma 2 biji. Pas lagi nyuci, datang penjahat dan langsung tuh pejahat pengen mem-per-kosa.
24. Kalau film perang, kapten Belanda biasanya orang Indonesia pake wig pirang, serdadunya senang jalan-jalan keliling kampung, pas liat cewek lagi nyuci di kali,kejadian berikutnya sama dengan no 23 di atas.
25. Biasanya kisah sedihnya beruntun. Misalnya: anak sakit, nggak punya uang, mau beli obat, hujan deras, eh si emak ketabrak mobil lagi..(apesss. .)
27. Anak SMA pake seragam, lengannya dilinting, nggak cewe ngga cowo. Celananya baggy, atau yang pipanya nyempit di bawah.
28. Rambut cewek belahannya di samping.
29. Vokal untuk theme song suaranya lirih dan mendesah desah. (ahh..ahhh.. ahhh..)
30. Kalau ada yang mau mati, pasti ninggalin pesen duluan, baru mati. (nah lho..)
31. Suara cewe kalo lagi marah pasti jadi gembret.
32. Zainal Abidin kebanyakan jadi tokoh Bapak.
33. Kalau di film anak-anak, biasanya ibu atau bapaknya meninggal. Si anak tinggal sama ibu tiri atau bibinya, dijadiin pembokat, dimarahin. Si anak kabur ke kota , jadi gelandangan. Biasanya dipungut orang kaya, trus jadi penyanyi cilik terkenal. Biar rada dramatis sering tuh anak akhirnya ditabrak mobil. Kadang dibikin mati, kadang cuma cacat.
34. Kalau ada cewek yang mau diculik, biasanya ntu cewek lagi jalan di tempat sepi yang nggak ada orang/mobil lewat. Padahal sebelumnya ga pernah dia lewat jalan sepi begitu. tau kali ya mau diculik????
35. Kalau film eksyen, adegan berantem di jalan ramai dilanjutkan dengan kejar-kejaran. Dari kota tiba-tiba pindah berantem ke tengah sawah! Proses tengahnya (kok dari kota bisa langsung nyebur kesawah) gimana, gak tau dah..
36. Kalau adegan daerah pelacuran, biasanya di pinggir sungai, ada becak sama warung jualan bir. Terus ada adegan WTS godain orang lewat. Kadang-kadang ada bencongnya juga.
37. Adegan batuk-batuk. Habis itu keluar darah...dilap tissue....dijamin abis itu pasti mati.
39. Cerita SMA biasanya sering ada murid baru, biasanya cewek. Sering ada adegan cowok godain cewek pake lemparan gulungan kertas atau kapur. Surat cintanya biasanya nyasar ke temen cewek yang jelek dan gendut atau ke ibu guru.
40. Kalau jajan di kantin biasanya makannya bakso, duduk di bangku panjang kayak di warteg. (ga ada makanan lain kali ya???)
41. Kalau lulus-lulusan biasanya kemping ke gunung, di bis nyanyi-nyanyi kayak anak TK.
42. Kalau bikin geng biasanya ada yang gendut, bencong, atau kurus.
43. Jagoan SMA biasanya ketua OSIS, kalau sekolah bawa tas kecil yang ditaruh di bahu, bukunya kadang cuma satu biji, lusuh lagi.
44. Hantu-hantu di film horor:
- Biasanya yang jadi korban duluan adalah orang yang lagi ronda.
- Kuntilanaknya sering jajan sate.
- tiap tengah malam ada aja tukang sate yang keliling (yang pasti bukan
nyari pembeli, wong namanya tengah malam mana ada orang yang nyari.. apalagi di desa-desa)
45.Omar Syarif pasti jadi petinggi VOC atau paling tidak Demang Belanda, kerjaannya cari kembang desa, trus selalu bilang "Over Domeh" ke antek-anteknya (Modol teu omeh - siganamah)
46.Anteknya/ prajurit Demang Belanda kagak pernah banyak / kolosal, pasti cuma ber lima atawa ber enam, sementara Inlander-nya malah lebih banyak (Budget-nya nggak nyampe kali)
47.Kalo lagi makan di restoran pasti tamu-tamu yang lain pada jadi patung... ada yang duduk doang gak ngapa2in. Satu-satunya Jus yang dipesen gak disentuh-sentuh. ... (kali ngirit biaya kalo harus shooting berulang-ulang)
48.Pasti keluar dari resto-nya berdua Cowok & Cewek.... Wagu Poolllll. Kagak pernah ada, cuma sendirian ato ama kucing.
49."Pletak.. pletok..pletak. ..pletok. .." kagak cewek kagak cowok kalo jalan sama aja bunyinya. (hak sepatunya dari baja kali ya.. wakakaka)
50. Pong Hardjatmo perannya selalu jadi penggoda wanita, juga kadang sering mem-perkosa. ..... pokoke mekso banget....
51. Terus keliling Jakartanya diseputaran Bundaran HI yang selalu nampak khas HOTELnya, biasanya naik mobil yang tahun lama banget (JADUL= jaman dulu) kalo nggak gitu ya Tugu Pancoran

film pendek yang indah

SIGNS: a short film by Patrick Hughes

Elisa (seorang sutradara) mengatakan patrick menyita perhatian kita untuk menggambarkan sebuah sinyal atau tanda, dengan film yang berjudul "SIGNS" dia sangat pandai di dalam film ini untuk menggambarkan sebuah karakter dari pemainnya. dalam film "SIGNS " ini sama tidak terdeteksi adanya dialog untuk menggambarkan komunikasi pemainnya, dalam film ini sangat menonjolkan bahasa gambar , bahasa tubuh juga bahasa wajah dan juga sangat dominan penambahan music yang monoton tetapi sangat berperan dalam penambahan effeck dramatisasi dari film ini. yuuk mari kita lihat filmnya:

Rabu, 14 April 2010

film Avatar

Los Angeles (ANTARA News/Reuters) - Film "Avatar" karya Sutradara James Cameron yang dinantikan banyak orang, mendatangkan banyak pujian ketika diputar perdana di London, Jumat pagi WIB, dimana diantaranya menyebut film itu sebagai menakjubkan, mengemparkan dan pengubah peta permainan efek digital di Hollywood.

Cerita epos 3D (tiga dimensi) karya sutradara film terlaris 1997 "Titanic" ini adalah salah satu dari film paling mahal yang pernah dibuat dan dipasarkan, dengan menghabiskan dana 400 juta dolar AS. Film ini akan diputar serentak di seluruh dunia pekan depan dan menghentakkan bioskop-bioskop AS pada 18 Desember nanti.

Jika resensi perdana dan "buzz" Twitter dianggap indikasinya, maka studio film 20th Century Fox akan menanggung keuntungan sangat banyak.

"James Cameron telah membuktikan dirinya bahwa dia memang rajanya dunia (film)," sanjung suratkabar The Hollywood Reporter.

"Sebagai panglima perang dari para teknisi efek visual, perancang makara, ahli teknik rekam gerakan (
motion-capture), figuran, penari, aktor, penata musik dan suara, dia (James) mengubah film-film fiksi ilmiah era abad ke-21 menjadi keajaiban yang menakjubkan, yakni Avatar," sebut koran itu.

Tabloid terlaris di Inggris, The Sun, menyebut "Avatar" sebagai film paling mempesona dekade ini. "Adegan perang di akhir babak yang panjangnya 20 menit benar-benar menakjubkan."

"Avator" menceritakan perang untuk mempertahankan hidup antara kaum Na'vi yang tinggal di hutan, melawan operasi pertambangan kolonial di planet mereka. Seorang mantan marinir pincang dipilih untuk membina kontak dengan orang-orang misterius yang dikendalikan avatar dari jarak jauh.

Majalah Empire memberi lima bintang penuh kepada film ini, seraya menyebutnya sebagai sebuah "kerja dengan ganjaran luar biasa besar," untuk mana teknologi baru telah memudahkan para sutradaran berkreasi.

Sementara jejaring mikroblog Twitter mengutipkan komentar-komentar para jurnalis. "James Cameron benar-benar jenius! Saya tak bisa ngomong apa-apa lagi, keren habis, saya suka banget," tulis Alex Billington dalam laman film FirstShowing.net.

Mark Brown dari The Guardian, London, menulis di edisi Kamis koran itu bahwa "Avatar" benar-benar lebih hebat dari perkiraaan. Film ini mengagumkan dan kisahnya mengena sekali, meski murahan di banyak bagian.

"Film mengerikan yang oleh banyak orang sempat dihindari itu, tidak terbukti (mengerikan). Bagus," tulis Brown. (*)

Rabu, 07 April 2010

BELAJAR DARI FILM


Hari ini hari Senin. Selain acara I like Monday di Hard Rock Cafe, apalagi acara yang Anda sediakan untuk mengakhiri hari yang menjengkelkan ini? Nomat. Ya, hari Senin adalah hari nonton hemat atau nomat. Tapi jangan sembarang nonton. Paling tidak, ada beberapa film yang wajib ditonton oleh profesional muda.

Kalau Anda tipe orang yang tidak senang diceramahi oleh ahli SDM dan tidak suka membaca buku-buku how to, maka sesekali ambillah hikmah dari cerita film. Film tidak pernah menggurui (kecuali film propaganda Komunis dan Orde Baru), tapi juga tidak benar-benar kosong dari nilai.

Belajar dari film sudah kita lakukan sejak muda. Dulu, waktu SMA, Anda mungkin sering mencuplik kata-kata Roy Martin dan Rano Karno dalam film untuk merayu wanita yang Anda incar. Sekarang mari kita belajar hal lain dari film. Kita belajar tentang dunia bisnis dari gedung bioskop.

Trilogi The Godfather tentu saja adalah tontonan wajib, jika Anda berniat belajar berbisnis dari film. Ini bukan ajakan untuk menjadi mafia, tapi gaya kepemimpinan Don Corleone memang dapat ditiru. Jika Seni Perang Sun Tzu saja bisa dipakai di dunia bisnis, apalagi filosofi kepemimpinan para bos Italiano itu.

Meski ia adalah seorang kepala keluarga mafia, namun Don Vito Corleone (Marlon Brando) dapat berkepala dingin saat hatinya panas. "Kamu ngomong tentang balas dendam. Apakah balas dendam dapat mengembalikan putramu? Atau dapatkan dendam menghidupkan lagi anakku?"

Kedinginan kepala ini diwariskannya kepada Michael Corleone (Al Pacino). Michael mengajari abangnya untuk memisahkan bisnis dan masalah pribadi. "It's not personal, Sonny. It's strictly business," katanya.

Sedang di seri keduanya, Michael yang pegang kendali. "Banyak yang diajarkan oleh ayahku di sini, di kamar ini. Dia ajari aku untuk dekat dengan teman-teman, tapi harus lebih dekat lagi dengan musuh."

Ada film mafia lain berjudul Gotti. Film yang tak terlalu bagus ini bercerita tentang John Gotti (Armand Assante) yang tengah merangkak ke puncak gambino. Ia kemudian jatuh ke tangan FBI karena dikhianati tangan kanannya, Sammy Gravano (William Forsythe).

Seberapa pun kuatnya kita, tak ada orang yang tak tersentuh. Kekuasaan saja tidak bisa menjamin kesetiaan anak buah. Semua orang bisa membuat kejutan, termasuk anak buah yang tak berdaya. Semakin kita congkak kepada anak buah, semakin cepat ia menjadi musuh kita. Tegas boleh, tapi harus bijak.

Mari kita berpindah ke film lain yang lebih bernuansa kantoran: The Firm. Dalam film dari novel John Grissam itu Mtch McDeere (Tom Cruise) mendapat promosi luar biasa. Pengacara muda belia ini dicurahi berbagai bonus dan hadiah oleh perusahaannya. Ia curiga dan kemudian memilih kebenaran.

Apa artinya? Artinya, jangan sesekali dibutakan oleh standar hidup tinggi yang diberikan perusahaan. Curigai setiap hadiah yang di luar kebiasaan. Karena seperti McDeere, curahan hadiah itu hanyalah umpan yang akan memasukkan kita dalam kurungan dan menjadi budak "perusahaan" itu selamanya. Bahkan kita tak berdaya ketika diperintahkan melakukan kejahatan. Ingat, jika Anda diberi dua pilihan tak enak, maka buatlah pilihan ketiga.

The Devil's Advocate adalah film tentang pengacara lainnya yang harus ditonton. Kevin Lomax (Keanu Reeves) adalah pengacara berbakat dari dusun dan tiba-tiba bekerja di firma hukum prestesius di New York. Seperti laron yang tergoda gemerlap kasus-kasus badak dan terpengaruh oleh bimbingan mentor setan John Milton (Al Pacino), Lomax jadi gelap mata dan tidak lagi memperhatikan ibu dan isterinya.

Kesalahan Lomax hanya satu, ia tidak dapat mengantisipasi godaan yang ditawarkan oleh kekuasaan dan popularitas. Padahal, kesuksesan di kantor tak ada artinya jika hanya ada kepedihan di rumah. Seharusnya Lomax menonton The Godfather saat Don Corleone berkata: "Kamu punya waktu dengan keluargamu? Bagus. Karena pria yang tidak punya waktu dengan keluarkan tak pernah menjadi pria sejati."

Ramai-ramainya orang membuat perusahaan internet pada 1990-an yang kemudian mati ramai-ramai itu mengilhami Chris Hegedus untuk membuat film Startup.com. Sebuah film dokumenter. Ceritanya apa lagi kalau bukan tentang kelahiran dan kematian sebuah bisnis portal, govWorks.com. Dua orang pengelolanya tergiur untuk meraup jutaan dolar dalam waktu singkat.

Jelas, usaha mereka gagal. Di dunia ini mana ada kemakmuran instan. Ketika mendirikan perusahaan baru, seharusnya mereka tidak bermimpi yang muluk-muluk dulu. Oke, mungkin di hari-hari awal ada rezeki nomplok, tapi bisnis tidak setiap hari berjalan seperti itu, bukan? Satu hal lagi yang dapat dipelajari dari film ini, sebisa mungkin jauhkan urusan bisnis dengan pertemanan.

Ingin belajar mengendalikan lawan tanpa harus menendangnya? Belajarlah kepada konglomerat Thomas Crown (Pierce Brosnan) dalam The Thomas Crown Affair yang mahir berbisnis dan cerdik berstrategi. Orang kaya yang satu ini memang aneh, ia bosan dengan kehidupannya yang nyaman dan memutuskan untuk mencuri karya seni bernilai tinggi.

Seorang detektif cantik (Rene Russo) dikirim untuk menyelidiki dan menangkap pencuri nan kaya itu dengan jurus yang sedikit tidak konvenmsional, yaitu dengan merayunya sampai ia mengeluarkan pengakuan. Tapi Crown lebih lihai dan cerdik. Dengan keahlian strateginya yang brilian, Crown menjaga jarak dengan detekfit: tidak terlalu jauh, tapi juga tidak terlalu dekat. Ia justru membuat detektif wanita itu memakan sendiri umpannya. Detektif itu malah jatuh cinta kepada Crown. Kadang hati perlu dibekukan.

Itu semua hanya contoh. Anda pasti punya film-film lain yang menginspirasi, seperti The Wall Street atau Disclosure. Yang jelas, ada sejumlah film yang menawarkan lebih dari sekadar hiburan. Karena itu, bersiaplah untuk menonton nomat hari ini dan menemukan sejumlah hikmah di baliknya. Siapa tahu, apa yang Anda tonton dengan karcis murah hari ini akan berguna saat Anda ngantor besok? qaris tajudin